Categories Daerah

Tekan Angka Stunting dan Kematian Ibu dan Bayi, Pemkab Serang Andalkan Kader Posyandu

BantenBlitz.Com– Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Serang melalui Dinas Kesehatan (Dinkes) terus melaksanakan langkah-langkah strategis untuk menurunkan angka stunting serta angka kematian ibu dan bayi (AKI/AKB).

Salah satu inisiatif yang diambil adalah menyelenggarakan program penguatan pelaksanaan tumbuh kembang bagi para kader Posyandu dan Taman Pemulihan Gizi (TPG), yang berlangsung di Aula Tb Suwandi.

Dalam kegiatan tersebut, Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat (Kabid Kesmas) Dinkes Kabupaten Serang Enik Ukmawati menjelaskan, program ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan kader posyandu dan TPG di puskesmas.

Adapun jumlah peserta yang diundang berasal dari 31 Puskesmas, dengan masing-masing puskesmas mengirimkan tiga kader.

“Tujuannya adalah meningkatkan kapasitas, kemampuan, dan pengetahuan para kader terkait dengan tumbuh kembang,” ujarnya di sela-sela kegiatan pada Senin, 28 April 2025.

Materi pertama yang dibahas dalam acara ini berfokus pada makanan pendamping air susu ibu (MPASI), yang diharapkan dapat meningkatkan kualitas sumber daya manusia di Kabupaten Serang menjelang Indonesia Emas 2045.

“Jadi, harapannya tidak ada lagi nanti penambahan stunting, kemudian juga AKI dan AKB juga bisa kita turunkan, dimulai dari menyelesaikan permasalahan gizi yang ada di masyarakat,” ungkap Enik.

Dengan menggandeng kader posyandu dan petugas TPG, Enik menekankan pentingnya untuk mempersiapkan generasi yang unggul karena kesehatan anak dimulai dari gizi yang baik.

Meskipun telah ada penurunan prevalensi stunting di Kabupaten Serang dari 24,09 persen pada 2018 menjadi 3,35 persen pada 2024, masalah gizi buruk dan berat badan kurang tetap menjadi perhatian serius.

“Dengan tata kelola dari gizi peran dari kader posyandu juga TPG ini harapannya untuk permasalahan gizi ini bisa dihilangkan, bisa diintervensi. Harapannya, tidak ada stunting lagi, tidak ada gizi buruk, tidak ada kematian ibu dan bayi,” ungkap Enik.

Secara keseluruhan, data menunjukkan bahwa prevalensi balita stunting di Kabupaten Serang mengalami penurunan yang signifikan.

Berdasarkan data e-PPGBM, angka tersebut berkurang drastis dari 24,09 persen pada 2018 hingga 3,35 persen di 2024.

Di sisi lain, angka kematian ibu di Kabupaten Serang juga menunjukkan perbaikan. Data Dinkes menunjukkan bahwa pada tahun 2022, jumlah kematian ibu pasca persalinan mencapai 54 kasus, tetapi menurun menjadi 21 kasus pada tahun 2024. (Red/Dwi)

 

Pelaksanaan program penguatan pelaksanaan tumbuh kembang bagi para kader Posyandu dan Taman Pemulihan Gizi (TPG), yang berlangsung di Aula Tb Suwandi l Dok. Istimewa

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

You May Also Like