Categories Ekonomi

Bantuan Sosial Penanganan Kemiskinan di Pandeglang Resmi Disalurkan Bank Banten

BantenBlitz.com – Hari pertama pembagian bantuan sosial (bansos) yang bersumber dari gubernur Banten untuk penanganan kemiskinan di Kabupaten Pandeglang digelar langsung oleh Bank Banten cabang Pandeglang dengan kuota sebanyak 5.873 keluarga penerima manfaat (KPM) keluarga miskin dan rentan.

Pembagian bantuan yang berlangsung di halaman belakang kantor Bank Banten cabang Pandeglang dihadiri oleh ratusan ibu-ibu, sebanyak 583 orang dari lima kecamatan, yaitu Kecamatan Cadasari, Kaduhejo, Kroncong, Majasari, dan Pandeglang.

Kepala Cabang Bank Banten Pandeglang, Tri Adit Pamungkas mengatakan bahwa nominal bantuan yang diberikan kepada setiap KPM sudah ditetapkan sebesar Rp500.000. Bagi penerima yang tidak dapat hadir secara langsung, pembagian tetap dapat dilakukan melalui kuasa dengan surat kuasa resmi serta pengecekan data penerima, termasuk verifikasi kondisi penerima seperti meninggal dunia.

“Jumlah nominal yang dibagikan sudah ditetapkan sebesar Rp500 ribu. Jika diwakilkan, harus ada surat kuasa, dan kami juga akan melakukan pengecekan data, termasuk apabila ada yang meninggal dunia,” ujarnya saat ditemui wartawan di sela-sela pembagian pada Rabu, 13 Agustus 2025.

Pembagian bantuan di wilayah cabang Pandeglang ini berlangsung selama tiga hari, yang meliputi kantor cabang Pandeglang, Kantor Cabang Pembantu (KCP) Labuan dan KCP Panimbang. Hal ini dilakukan untuk mengurangi risiko penyalahgunaan oleh oknum yang tidak bertanggung jawab.

“Kami berupaya mendekatkan pelayanan kepada masyarakat agar menghindari adanya pungutan liar atau hal-hal yang tidak diinginkan oleh KPM. Artinya, Rp500 ribu ini benar-benar harus tersalurkan langsung kepada masing-masing KPM,” lanjutnya.

Adit juga menyoroti antusiasme warga yang sangat tinggi dalam menerima bantuan sosial ini. Ia memberikan arahan kepada panitia dan tim di lapangan agar ibu hamil, lansia, dan ibu yang membawa anak mendapatkan prioritas utama saat pengambilan bantuan, guna mencegah kerumunan dan meminimalisir risiko yang mungkin timbul.

“Karena antusiasme sangat tinggi, saya juga menyampaikan kepada tim di lapangan bahwa ibu hamil, lansia, dan ibu yang membawa anak harus didahulukan agar tidak menimbulkan efek negatif setelah kegiatan ini,” pungkasnya.(Red/Difeni)

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

You May Also Like