BantenBlitz.com – Tingkat membaca masyarakat di Kabupaten Pandeglang baru mencapai 56 persen, namun upaya peningkatan literasi masih terkendala minimnya fasilitas. Hingga kini, belum ada satu pun perpustakaan di Pandeglang yang memenuhi standar nasional, baik dari segi bangunan, koleksi, maupun kenyamanan ruang baca. sehingga minat baca terutama di kalangan pelajar masih rendah.
“Semua perpustakaan di Pandeglang masih belum berstandar, mulai dari bangunan, fasilitas, koleksi buku, hingga daya tariknya. Baru perpustakaan yang memenuhi standar nasional seperti Perpustakaan Nasional atau Perpustakaan Kendal yang bisa disebut sebagai perpustakaan sebenarnya,” kata Kepala Dinas Perpustakaan dan Arsip Daerah Kabupaten Pandeglang, Neneng Nuraeni saat ditemui di kantornya, Senin, 8 September 2025.
Neneng menjelaskan beberapa penyebab kondisi ini, antara lain keterbatasan anggaran, kurangnya ruang perpustakaan, serta tidak tersedianya lingkungan yang nyaman untuk membaca.
“Faktor utama adalah tidak adanya ruang khusus perpustakaan karena prioritas ruang kelas. Selain itu, anggaran yang terbatas membuat kami kesulitan menciptakan lingkungan perpustakaan yang nyaman,” tambahnya.
Ia berharap, dengan adanya dana BOS yang diberikan ke sekolah, sebagian dapat dialokasikan untuk membangun sarana dan prasarana perpustakaan yang representatif. Hal ini diharapkan dapat meningkatkan kualitas literasi di Kabupaten Pandeglang, terutama di lembaga pendidikan.(Red/Difeni)