Categories Pendidikan

Antara Janji dan Realitas, DPRD Banten Dukung Aspirasi Mahasiswa

BantenBlitz.Com – Ketua Komisi V DPRD Provinsi Banten Yeremia Mendrofa baru-baru ini bertemu dengan para demonstran yang menyuarakan perhatian terhadap pendidikan di wilayah tersebut.

Pertemuan ini menjadi momen penting untuk mendengar keluhan dan aspirasi yang disampaikan oleh mahasiswa dan masyarakat umum.

Dalam unjuk rasa yang berlangsung pada Kamis, 20 Februari 2025, Yeremia menegaskan bahwa pihaknya memahami keinginan serta tuntutan para demonstran.

“Kita mendukung teman-teman, kita mendukung masyarakat Banten menjadi SDM yang sehat, unggul, dan cerdas,” ungkapnya.

Pernyataan ini menunjukkan komitmen DPRD untuk memperhatikan isu-isu pendidikan yang dihadapi oleh masyarakat Banten, terutama dalam konteks persaingan global yang semakin ketat.

Yeremia menyadari bahwa tantangan di masa depan akan sangat bergantung pada kemampuan masyarakat dalam menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi.

Oleh karena itu, ia menekankan pentingnya pendidikan berkualitas sebagai fondasi untuk mencapai tujuan tersebut. Komisi V DPRD Provinsi Banten berkomitmen untuk mengawal aspirasi demonstran terkait pendidikan di daerah ini.

“Kami dari Komisi V DPRD Provinsi Banten berkomitmen untuk mengawal aspirasi teman-teman tentang bagaimana meningkatkan kualitas pendidikan di Banten,” jelasnya.

Namun, data yang disampaikan oleh Yeremia menunjukkan bahwa rata-rata tingkat pendidikan di Banten hanya mencapai 9,2 tahun, yang setara dengan kelas 1 SMA.

Ini menimbulkan keprihatinan mendalam, terutama terkait dengan tingginya angka putus sekolah di beberapa daerah, termasuk di Banten Selatan.

Komisi V pun mendukung program pendidikan gratis, pemanfaatan teknologi, dan memastikan bahwa anak-anak dari keluarga tidak mampu memiliki hak yang sama dalam mengakses pendidikan berkualitas.

“Terima kasih untuk teman-teman mahasiswa terus mengawal pendidikan di Banten, kami akan meningkatkan kualitas pendidikan yang bermutu dan gratis di Banten,” lanjutnya.

Meskipun pernyataan tersebut terdengar optimis, ada ketidakpuasan yang terlihat dari massa aksi. Salah satu demonstran, Obi, mengungkapkan kekecewaannya terhadap perhatian pemerintah terhadap pendidikan di Banten Selatan.

“Banten Selatan itu kurang disentuh, di Pandeglang angka putus sekolah masih sangat tinggi, pemerataan pendidikan tidak terasa di Pandeglang,” ungkapnya.

Kekecewaan ini mencerminkan harapan yang belum terpenuhi dari masyarakat terhadap program pendidikan yang seharusnya menjangkau seluruh wilayah, tanpa terkecuali.

Obi menegaskan bahwa yang dibutuhkan bukan sekadar kata-kata normatif yang bersifat menenangkan, melainkan aksi nyata dari pemerintah dalam memajukan pendidikan di Banten.

Kebutuhan akan tindakan konkret ini semakin mendesak, mengingat tantangan yang dihadapi oleh generasi muda saat ini. (Red/Guntur)

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

You May Also Like