Bantenblitz.Com – Banten masih jauh untuk mencapai wajib belajar 12 tahun yang dicanangkan oleh pemerintah.
Di Banten, angka putus sekolah masih terbilang tinggi dan tentu ini harus jadi bahan evaluasi dan prioritas Pemerintah Provinsi (Pemprov) Banten.
Tema dan rencana strategis peningkatan Sumber Daya Manusia (SDM) di Provinsi Banten akan terwujud melalui kebijakan sekolah gratis. Hal tersebut diungkapkan oleh Wakil Gubernur Banten Dimyati Natakusuma di acara Kuliah Dhuha Ramadhan 1446 H yang bertempat di Mesjid Bilal Perguruan Muhammadiyah Kota Serang Pada Minggu, 9 Maret 2025.
Dimyati mengatakan Program Wajib Belajar Pendidikan Dasar (Wajardikdas) 9 tahun di Provinsi Banten sukses, hampir mencapai 99 persen atau hanya 1 persen yang tidak selesai.
Lebih lanjut, Dimyati menemukan sebanyak 40 persen kasus anak lulusan Sekolah Menengah Pertama (SMP) atau setingkat yang tidak melanjutkan ke jenjang Sekolah Menengah Atas (SMA) atau setingkat.
Sementara, dari 60 persen anak yang melanjutkan ke jenjang SMA atau setingkat, hanya 20 persen lulusannya yang melanjutkan ke perguruan tinggi.
“Dengan kondisi ini, bagaimana kita akan maju?” ungkap Dimyati.
Menurutnya, pendidikan merupakan tanggung jawab bersama termasuk pemerintah, karena pendidikan adalah hak anak anak.
Saat ini di Pemprov Banten sudah dialokasikan anggaran Rp140 miliar untuk Program Sekolah Gratis. Ditujukan kepada semua sekolah tingkat SMA/SMK,SKh, dan Madrasah Aliyah di Provinsi Banten.
“Ini investasi untuk masyarakat Banten. Pelaksanaannya pada Tahun Ajaran Baru 2025/2026. Mudah mudahan ini didukung oleh semua pihak.” pungkas Dimyati. (Red/Guntur)