BantenBlitz.co– Menurut Gubernur Banten Andra Soni, mendorong anak muda Banten menjadi pelaku usaha merupakan salah satu solusi mengatasi tingginya angka pengangguran di Banten
Hal itu diungkapkan orang nomor satu di Banten saat menerima audiensi Tim Indonesia Muda Preneur Academy, di Ruang Rapat Terbatas, Pendopo Gubernur, KP3B, Curug, Kota Serang, Senin, 30 Juni 2025.
Andra Soni juga mengatakan, pengembangan kewirausahaan harus menjadi bagian dari strategi pembangunan SDM daerah. Saat ini, masih banyak warga Banten yang belum tergali potensi diri secara optimal untuk tumbuh dan mandiri karena keterbatasan produktivitas.
“Salah satu solusinya yaitu kita bersama-sama semua pihak dorong anak-anak muda di Banten menjadi pelaku usaha,” kata Andra.
Masih dikatakan Andra Soni, Pemprov Banten menyambut baik kehadiran Indonesia Muda Preneur Academy sebagai solusi alternatif dalam menghadapi persoalan pengangguran usia muda.
“Mudah-mudahan dengan hadirnya program ini angka pengangguran di Banten bisa ditekan. Bahkan dampaknya bisa mengurangi angka kriminalitas, karena kita tahu kemiskinan seringkali jadi akar dari masalah sosial,” bebernya.
Terkait pengembangan kewirausahaan, lanjut Andra Soni, tentu harus menjadi bagian dari strategi pembangunan SDM di daerah.
Andra juga menegaskan, masih banyak warga Banten yang belum tergali potensi diri secara optimal untuk tumbuh dan mandiri karena keterbatasan produktivitas.
“Kita butuh generasi muda yang kuat secara ekonomi, punya daya saing, dan memberi manfaat bagi lingkungan,” pungkas Andra.
Sementara itu, Founder Indonesia Muda Preneur dan penggagas Banten Creative Festival M. Irfan menjelaskan, program ini ditujukan untuk pelajar tingkat akhir dan lulusan muda agar bisa membangun usaha sejak dini. Peserta akan didampingi langsung oleh praktisi industri dalam membangun brand, memahami pasar, hingga meluncurkan produk.
“Program ini bukan hanya pelatihan, tapi wadah menciptakan wirausaha muda yang siap bersaing di pasar digital. Kami ingin mereka menjadi pencipta lapangan kerja,” katanya.
Berdasarkan data BPS 2024, tingkat pengangguran terbuka (TPT) usia 15–24 tahun di Banten mencapai 19,3 persen. Irfan menyebut angka tersebut menunjukkan perlunya pendekatan baru untuk menyiapkan generasi muda menghadapi dunia kerja dan usaha.
Sebagai langkah awal, Indonesia Muda Preneur Academy 2025 akan melibatkan 30 sekolah dari kabupaten/kota se-Banten. Program ini mencakup pelatihan, mentoring, dan pengembangan produk usaha berbasis komunitas.
“Program ini juga ditargetkan menjangkau kota-kota besar lain seperti Jakarta, Bandung, Surabaya, Medan, dan Makassar sebagai bagian dari gerakan nasional membangun generasi muda produktif,” tutur Irfan. (Red/Dede)