BatenBlitz.Com – Kholid Miqdar, nelayan asal Kabupaten Serang, Banten, mengungkapkan kekecewaannya terhadap adanya dugaan keterlibatan pejabat dan aparat penegak hukum (APH) dalam kasus pemagaran laut di wilayah perairan Tangerang dan Serang.
Pernyataan ini disampaikan Kholid setelah ia melakukan orasi dalam aksi unjuk rasa yang berlangsung di halaman Makam Sultan Agung Tirtayasa pada Minggu, 9 Februari 2025.
Dalam pernyataannya, Kholid menegaskan bahwa terdapat oknum pejabat dan APH yang diduga berperan dalam memuluskan kepentingan perusahaan dengan menjual jabatannya.
“Polemik ini berkelindan dengan oknum pejabat dan aparat yang nakal, sehingga berani menjual jabatannya demi kepentingan oligarki, termasuk dalam hal pembebasan lahan dan transaksi laut,” ujarnya.
Kholid juga menambahkan, “Ini semua jelas, kita semua sudah tahu bahwa ini melanggar hukum.”
Ia menekankan bahwa meskipun pelanggaran hukum ini telah diketahui, yang menjadi pertanyaan adalah tindakan apa yang akan diambil oleh pihak berwenang.
“Cuma masalahnya ketika pengelola negara itu tahu bahwa ini sudah melanggar aturan, tinggal tindakannya seperti apa. Masyarakat Banten akan melihat itu,” jelasnya, menunjukkan harapan akan keadilan yang nyata.
Lebih lanjut, Kholid mengungkapkan bahwa masalah serupa bukan hanya terjadi di Banten, tetapi juga di berbagai daerah lain di Indonesia.
Ia mengungkapkan, “Masalah ini tidak hanya terjadi di Banten, tetapi hampir di seluruh wilayah Nusantara.” Ia mencatat ada sekitar 37 permasalahan serupa yang perlu diselesaikan secara nasional dan global. (Red/Guntur)