Categories Daerah

Mahasiswa Belum Selesai, Pandeglang Gelap Menyambung Demonstrasi di Kantor Setda

BantenBlitz.com – Demonstrasi puluhan mahasiswa yang tergabung dalam Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Pandeglang belum usai puluhan warga Pandeglang yang terhimpun dalam Pandeglang Hitam mendatangi Kantor Sekretariat Daerah (Setda) Pandeglang untuk memprotes kebijakan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pandeglang yang bekerja sama dengan Pemerintah Kota (Pemkot) Tangerang Selatan yang akan membuang sampah ke Tempat Pembuangan AKHIR (TPA) Bangkonol.

Massa aksi Pandeglang Hitam yang merupakan warga Pandeglang di berbagai wilayah kompak mengenakan baju hitam yang mengesankan Pandeglang saat ini gelap, meski mahasiswa telah lebih dulu datang untuk melancarkan aksi demonstrasi para pendemo enggan bersatu meski yang dikritik itu sama yaitu pengelolaan sampah di TPA Bangkonol.

Salah satu masa aksi, Cindeng yang mengaku orang kampung Kadu Gajah dalam orasinya mempertanyakan kepada pihak kepolisian yang bertugas mengamankan aksi tentang apakah setuju jika Pandeglang menjalin kerjasama dengan Pemkot Tangsel.

“Perkenakan pak, saya Cindeng orang kampung Kadu Gajah, saya mau tanya kepada bapak polisi, bapak sebagai orang Pandeglang rela enggak Pandeglang jadi tempat sampah,” tanyanya diawal orasi dengan raut heran pada Kamis, 14 Agustus 2025.

Sementara Koordinator Aksi yang berhasil wartawan temui, Gunung Gumelar mengungkapkan bahwa aliansi ini ingin mengutarakan keresahan terkait sampah, dan sebenernya aliansi ini merupakan aliansi kamisan yang maka dari itu aksi yang mereka selenggarakan selalu pada hari kamis.

“Jadi Pandeglang hitam ingin mengemukakan keresahan kami tentang sampah, dan sebenernya kami adalah aksi kamisan, mangkanya kita selalu menggelar aksi setiap hari kamis,” ungkapnya.

Dia pun menjelaskan harapannya terkait kerjasama yang akan dilakukan oleh Pemkab Pandeglang dengan Pemkot Tangsel, menurutnya pihaknya tidak menolak kerjasama tersebut hanya saja sebelum kerjasama tersebut terjadi seharusnya tersedia alat pengolahan sampah.

“Harapannya sederhana, kami tidak menolak hanya saja harus ada alat pengolahan sampahnya dulu, jadi ibaratnya Pemkab Pandeglang itu akan memelihara ikan tapi tidak memiliki kolam,” jelasnya.

“Nah hari ini, saya minta kepada pemerintah Pandeglang, siapin dulu alat-alatnya untuk pengolahan sampah, baru kita terima,” sambungnya.

Lebih lanjut, dia mengungkapkan bahwa potensi meningkatkan PAD itu banyaknya seperti di sektor pariwisata, pemangkasan biaya perjalanan dinas dan aksi bukan aksi terakhir, akan ada aksi lanjutan sampai tuntutan mereka terpenuhi yaitu penyediaan alat pengolahan sampah serta akan konsisten menggelar aksi setiap hari Kamis. (Red/Guntur)

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

You May Also Like