BantenBlitz.com – Semangat inovasi dan kolaborasi terasa kental di Kampus Universitas Mathla’ul Anwar (UNMA) Banten pada Kamis, 21 Agustus 2025. dalam penyelenggaraan Lokakarya KKN Tematik 2025 bertema “Pemberdayaan Masyarakat Melalui Digitalisasi Potensi Desa.” Kegiatan ini menggabungkan akademik dan pengabdian nyata demi memperkuat potensi UMKM dan desa lewat transformasi digital.
Rektor UNMA Banten, Prof. Dr. Andriansyah, M.Si., menyampaikan apresiasi atas capaian mahasiswa selama KKN,
Yang tidak hanya menunjukkan bahwa pengabdian bukan sekedar kewajiban akademik tapi juga untuk membangun desa dengan panggilan hati nurani.
“Mahasiswa telah menunjukkan bahwa pengabdian bukan sekadar kewajiban akademik, melainkan panggilan nurani untuk membangun desa. Saya bangga karena mereka mampu menghadirkan gagasan konkret yang langsung dirasakan manfaatnya oleh masyarakat.” ujarnya saat ditemui wartawan.
Lebih lanjut, Prof. Andriansyah menegaskan, bahwa kegiatan ini menjadi bukti nyata kolaborasi kampus dengan dengan desa yang melahirkan inovasi.
“Lokakarya ini menjadi bukti bahwa kolaborasi antara kampus dan desa dapat melahirkan inovasi. Digitalisasi potensi desa yang digagas mahasiswa adalah langkah nyata menuju kemandirian dan daya saing masyarakat di era modern.” lanjutnya.
Ia juga mengajak semua pihak agar momentum ini menjadi awal transformasi desa di Banten yang maju, berdaya, dan tetap berakar pada kearifan lokal.
Di pusat perhatian acara adalah Bazar UMKM yang dipenuhi berbagai produk lokal kreatif yang telah dibantu oleh mahasiswa melalui pendampingan digitalisasi pemasaran, termasuk penggunaan media sosial dan pembayaran digital. Ketua LPPM UNMA, Dr. Nenden Suciyati Sartika mengungkapkan bahwa lewat bazar ini masyarakat bisa melihat langsung hasil kolaborasi antara mahasiswa dan warga desa. Produk tidak hanya dijual, tetapi juga dipamerkan dengan konsep kreatif agar menarik bagi generasi muda maupun konsumen modern.”
Salah satu pelaku UMKM, Wulan (42) dari Pandeglang, merasakan dampak besar keberadaan mahasiswa KKN. Ia berbagi pengalamannya yang bisa menjual produknya di laman media sosial seperti WhatsApp dan Instagram.
“Sekarang saya bisa menjual keripik singkong buatan saya lewat WhatsApp dan Instagram. Anak-anak mahasiswa tidak hanya mengajari saya cara membuat foto produk yang bagus dan menarik pembeli, tapi juga ikut memamerkan produk saya dalam bazar KKN.”
Penutupan lokakarya ditandai dengan pemberian penghargaan kepada kelompok mahasiswa terbaik hingga produk paling inovatif, sebagai bentuk apresiasi atas dedikasi mereka selama satu bulan membaur dan berkarya bersama masyarakat.
Dr. Nenden optimis dan berharap mahasiswa dalam melakukan kegiatan ini berakhir sampai disini saja, tapi bisa menjadi contoh untuk membuka jalan menuju kesejahteraan desa desa di Banten khususnya.
“Harapannya, apa yang sudah dilakukan mahasiswa ini tidak berhenti di sini. Desa-desa di Banten bisa menjadi contoh bagaimana digitalisasi membuka jalan menuju kesejahteraan.” pungkasnya.(Red/Difeni)