BantenBlitz.com-Sebagai upaya pengembangan inovasi dalam pengelolaan sampah dengan mengelolanya menjadi Bahan Bakar Jumputan Padat (BBJP). Perusahaan Daerah Pengelolaan Bangunan dan Material (PD PBM) setuju ini menjadi solusi strategis untuk mengatasi permasalah limbah sekaligus mendukung upaya penurunan emisi karbon di wilayah Pandeglang.
Melalui peningkatan kapasitas produksi dan pemanfaatan teknologi ramah lingkungan, PD PBM menargetkan produksi BBJP mampu membantu mengurangi penumpukan sampah dan menciptakan energi alternatif yang lebih bersih.
Langkah PD PBM ini mendapat dukungan dari berbagai pihak, termasuk kalangan akademisi dan peneliti yang menilai bahwa kehadiran BBJP berpotensi besar dalam menekan emisi karbon dari sektor energi berbasis batu bara.
Hal ini diungkapkan Dr. Kiman Siregar dari Indonesian Life Cycle Assessment Network dalam analisa proses pengolahan sampah di TPA Bangkonol pada Kamis, 31 Juli 2025.
Dr. Kiman, yang juga peneliti di BRIN Puspitek Serpong Tangerang, menjelaskan bahwa pemanfaatan biomassa seperti BBJP (Bahan Bakar Jumputan Padat) yang diproduksi oleh PD PBM terbukti lebih ramah lingkungan dibandingkan pembakaran batu bara konvensional di PLTU.
“Produksi per KWH yang bahan bakarnya menggunakan batu bara akan menghasilkan emisi karbon sekitar satu kilogram. Sebaliknya, biomassa atau BBJP hanya menghasilkan 0,2 kilogram emisi karbon per KWH,” terangnya.
Dengan perbandingan ini, penggunaan biomassa dapat mengurangi nilai pemanasan global hingga lebih dari 80% dibandingkan batu bara.
Manajer Umum PD PBM, Supriatna, menambahkan bahwa saat ini kapasitas produksi BBJP baru mencapai satu ton per hari, yang membutuhkan sekitar 7 hingga 15 ton sampah setiap harinya.
“Ke depan, kami akan meningkatkan kapasitas mesin agar produksi BBJP juga meningkat dan penumpukan sampah semakin dapat dikurangi,” ujarnya. (Red/Difeni)