Categories Daerah

Wakil Bupati Serang Ungkap Sumber Dana dan Lokasi Pembangunan Masjid Terapung Banten

BantenBlitz.com — Pembangunan Masjid Terapung Banten (MTB) menjadi proyek ambisius di Kabupaten Serang terus menarik perhatian masyarakat dan berbagai pihak.

Wakil Bupati Serang Najib Hamas memberikan penjelasan terkait dasar hukum serta sumber anggaran yang mendukung pembangunan masjid yang diproyeksikan akan menjadi ikon religi sekaligus destinasi wisata baru di Banten ini.

Proyek MTB berawal dari aspirasi masyarakat Kabupaten Serang selama masa pemerintahan Bupati Serang ke-29, Taufik Nuriman, yang menjabat mulai 2005 hingga 2015.

Warga menginginkan sebuah masjid yang tidak hanya berfungsi sebagai tempat ibadah, tetapi juga sebagai simbol kebanggaan daerah.

Kabupaten Serang kemudian dipilih sebagai lokasi pembangunan karena dianggap mewakili aspirasi dan identitas masyarakat Banten.

Najib menjelaskan, latar belakang pembangungan MTB adalah keinginan masyarakat Kabupaten Serang untuk pembangunan MTB sebagai kebanggaan Banten pada saat Taufik Nuriman menjabat sebagai bupati.

“Nah, Kabupaten Serang siap menjadi lokasi dibangunnya MTB begitu ceritanya. Maka saat itu kan ada infak sedekah dari warga Kabupaten Serang,” jelas Najib kepada wartawan usai penandatanganan MoU pembangunan MTB di Pemkab Serang, Rabu 27 Agustus 2025.

Selain dukungan secara moral, lanjut Najib, pembangunan masjid ini juga didukung oleh sumbangan sukarela dari masyarakat melalui infak dan sedekah.

Ia juga menjelaskan, awalnya rencana pembangunan MTB akan dilaksanakan di Kecamatan Anyar. Namun, kendala serius muncul terkait pengadaan tanah. Beberapa lahan yang telah disiapkan ternyata memiliki masalah hukum terkait status tanahnya.

“Saat itu terdapat indikasi permasalahan tanah di Kecamatan Anyar. Tanah yang sudah dipersiapkan tidak dapat digunakan karena adanya masalah administrasi dan legalitas,” kata Najib.

Akibat kendala tersebut, lokasi pembangunan dipindahkan ke daerah Cinangka, yang kini menjadi pusat pembangunan Masjid Terapung Banten. Langkah ini diambil agar proyek dapat berjalan lancar tanpa hambatan legal dan memastikan keberlanjutan pembangunan.

Mengenai dana yang digunakan, ia menjelaskan bahwa proyek ini tidak menggunakan anggaran dari pemerintah daerah.

Sebaliknya, dana utama berasal dari swadaya masyarakat dan dana yang dikelola oleh Yayasan Al-Bahru, yang dipimpin oleh mantan Bupati Serang Taufik Nuriman.

“Enggak, kalau itu tidak pakai anggaran pemda, kan dilanjutkan dengan kan itu milik Yayasan Al-Bahru. Yang ketuanya adalah Pak Taufik Nuriman. Pemda hanya memfasilitasi mendampingi agar dipastikan secara bertahap itu pembangunan dilanjutkan. Karena itu akan menjadi kebanggaan Banten wabil khusus Kabupaten Serang,” ungkap Najib.

Partisipasi masyarakat sangat penting dalam keberhasilan pembangunan ini. Selain sumbangan sukarela dari warga, dana juga diperoleh dari berbagai donatur yang mendukung proyek tersebut. Pembangunan dilakukan secara bertahap, dengan harapan dapat selesai sesuai target waktu.

Najib menambahkan bahwa MTB tidak hanya akan berfungsi sebagai tempat ibadah, tetapi juga sebagai destinasi wisata religi yang mampu memperkaya potensi pariwisata di Banten.

Dengan desain yang unik dan lokasi strategis, masjid ini diharapkan mampu menarik pengunjung dari berbagai daerah, sekaligus menjadi kebanggaan baru Kabupaten Serang. Ia juga menegaskan bahwa kerja sama ini akan terus ditindaklanjuti oleh OPD terkait.

“Kita cari titik temu, bagaimana agar MTB ini bisa terwujud. Kalau kita tulus, pasti akan dimudahkan,” pungkasnya. (Red/Dwi)

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

You May Also Like