Categories Pendidikan

Dewan Kebudayaan Kota Cilegon Dukung Fadli Zon Terkait Raja Ampat

BantenBlitz.Com– Ketua Dewan Kebudayaan Kota Cilegon, Ayatullah Khumaeni menyatakan dukungannya terhadap langkah Menteri Kebudayaan Republik Indonesia Fadli Zon dalam merespons polemik tambang nikel di kawasan Raja Ampat, Papua Barat.

Fadli Zon melayangkan kritik keras terhadap aktivitas pertambangandi kawasan Raja Ampat, yang dinilai dapat merusak situs sejarah dan kekayaan budaya lokal yang tak ternilai.

Menurut Ketua Dewan Kebudayaan Kota Cilegon, pernyataan Fadli Zon tersebut layak menjadi bahan refleksi bagi seluruh pemangku kebijakan, terutama dalam menimbang kepentingan ekonomi yang harus berjalan selaras dengan pelestarian budaya dan lingkungan.

Ia menegaskan, kekayaan budaya Indonesia, baik berupa warisan fisik maupun nilai-nilai tak benda, harus dijaga dengan pendekatan yang berkelanjutan dan berpihak pada keberlangsungan ekosistem budaya lokal.

“Kami menyambut baik sikap Kemenkebud RI yang menanggapi serius persoalan ini. Jangan sampai kekayaan budaya dan sejarah Papua, khususnya Raja Ampat yang sudah diakui dunia sebagai kawasan warisan alam dan budaya, dikorbankan demi keuntungan jangka pendek,” ujar Ayatullah Khumaeni dalam keterangan tertulis yang diterima BagusNews.Co, Selasa, 10 Juni 2025.

Lebih lanjut, ia mengungkapkan bahwa situasi di Raja Ampat menjadi cermin dari tantangan yang juga bisa dihadapi oleh banyak daerah lain di Indonesia, termasuk Kota Cilegon sendiri yang tengah membangun narasi kebudayaan sebagai bagian dari pembangunan daerah.

Ia menegaskan pentingnya keberpihakan terhadap masyarakat adat dan komunitas budaya yang seringkali menjadi pihak pertama yang terdampak oleh aktivitas industri ekstraktif.

“Kami di Dewan Kebudayaan Kota Cilegon memandang bahwa pembangunan seharusnya mengandung nilai-nilai kultural. Investasi dan eksplorasi sumber daya alam harus selalu didampingi dengan kajian budaya dan pertimbangan lingkungan yang komprehensif,” tambahnya.

Ketua Dewan Kebudayaan Kota Cilegon juga mengajak seluruh pihak, termasuk kalangan industri dan investor, untuk lebih menghargai keberadaan situs-situs sejarah, ekosistem adat, dan komunitas budaya lokal.

Ia menyarankan agar ke depan setiap proyek besar, baik di Papua maupun daerah lain, wajib melibatkan ahli budaya, sejarawan, dan masyarakat adat dalam proses perencanaan dan evaluasinya.

Diakhir pernyataannya, ia menegaskan komitmen Dewan Kebudayaan Kota Cilegon untuk terus memperkuat kesadaran publik tentang pentingnya warisan budaya, termasuk dengan mengedukasi generasi muda agar menjadi penjaga nilai-nilai luhur bangsa di tengah arus modernisasi dan tekanan ekonomi global.

“Mari kita belajar dari Raja Ampat. Jangan sampai situs budaya kita di Cilegon pun mengalami nasib yang sama di masa depan. Warisan budaya bukan hanya untuk dikenang, tapi untuk dijaga bersama,” pungkasnya. (Red/Arise)

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

You May Also Like