BantenBlitz.com – Kisah pilu mewrnai Kampung Cicadas, Kecamatan Pandeglang, Banten, Dua orang anak di wilayah tersebut terpaksa menghentikan pendidikan lantaran keterbatasan ekonomi, sehingga menimbulkan keprihatinan di kalangan warga setempat.
Anak-anak yang seharusnya menimba ilmu di sekolah, kini hanya bisa membantu sang ibu menjalani aktivitas sehari-hari di rumah.
Salah satu anak, Eni Angraeni, nyaris tak bisa menyembunyikan kesedihannya setiap kali menyaksikan teman-temannya berangkat ke sekolah.
“Setiap lihat teman sekolah, sedih. Saya juga ingin sekolah,” ujar Eni pada wartawan pada Selasa, 15 Juli 2025 pagi.
Ibunda Eni, Rusmini merupakan orangtua tunggal dengan empat anak menuturkan betapa beratnya perjuangan memenuhi kebutuhan keluarga di tengah himpitan ekonomi yang semakin sulit.
“Anak saya sangat ingin sekolah, tapi bagaimana lagi, Keuangan saya tidak cukup. Sudah berhemat sekuat tenaga, tetap saja masih kurang,” ucap Rusmini dengan mata yang berkaca-kaca.
Rusmini pun menaruh harapan besar kepada pemerintah, agar impian anak-anaknya untuk kembali mengenyam pendidikan dapat terwujud.
“Harapan saya, semoga pemerintah bisa membantu anak saya agar melanjutkan pendidikannya, karena suami saya juga sudah lepas tangan tidak menafkahi lagi,” ungkapnya dengan suara penuh harap.
Kisah haru di Kampung Cicadas ini mencerminkan realitas banyak keluarga yang masih bergulat dengan keterbatasan ekonomi untuk meraih pendidikan yang selayaknya menjadi hak setiap anak.
Sementara lurah Pandeglang yang datang langsung ke lokasi mengungkapkan bahwa dirinya baru mengetahui ada nya anak yang putus sekolah dan akan segera melakukan tindakan agar anak tersebut bisa langsung sekolah. (Red/Difeni)