BantenBlitz.com – Pengurus Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Kabupaten Pandeglang menggelar Rapat Pimpinan Kabupaten (Rapimkab) I masa bakti XXIII tahun 2025-2030. Kegiatan yang berlangsung di Aula S’Rizki Resto ini turut dihadiri Bupati Pandeglang Dewi Setiani dan Wakil Gubernur Banten Dimyati Natakusumah.
Dalam sambutannya Dewi Setiani mengatakan bahwa kegiatan ini bukan sekadar seremonial, melainkan momentum penting untuk merumuskan langkah strategis organisasi guru.
“Bagaimana menyatukan visi dan misi PGRI serta memperkuat peran guru dalam meningkatkan mutu pendidikan di daerah. Kami juga ingin solidaritas antar guru tetap terjalin,” katanya pada Rabu, 27 Agustus 2025.
Ia mengingatkan agar PGRI tidak terpecah oleh pihak-pihak yang ingin melemahkan organisasi guru.
“PGRI ini adalah umat besarnya para guru yang harus kita jaga,” tegasnya.
Menurut Dewi, tantangan dunia pendidikan saat ini semakin kompleks. Di era globalisasi, pendidikan dituntut untuk inovatif, kreatif, sekaligus membentuk karakter peserta didik. Guru, kata Dewi, menjadi garda terdepan dalam menghadapi perubahan zaman.
“Oleh karena itu, PGRI diharapkan menjadi mitra strategis pemerintah daerah dalam mengimplementasikan kebijakan mutu pendidikan, sekaligus memperkuat kapasitas dan profesionalisme guru,” ujarnya.
Dewi juga meminta para pengurus PGRI yang terpilih dari ribuan guru di Pandeglang agar menjadi teladan serta mengajak seluruh anggota PGRI menjunjung tinggi etos kerja, solidaritas, dan integritas.
Sementara, Wakil Gubernur Banten, Dimyati Natakusumah menyampaikan peran guru sangat penting dalam membentuk kesuksesan seseorang.
“Bicara guru, bicara PGRI, rasanya wajib. Karena saya bisa sukses itu juga berkat guru,” kata Dimyati.
Menurutnya, kesuksesan seseorang tidak bisa dilepaskan dari peran guru, baik sebagai pemberi ilmu, pembangun jaringan, maupun pembimbing.
“Satu, ilmu yang bermanfaat. Kedua, networking atau jaringan yang dibangun lewat guru dan komunitas. Ketiga, mentor atau pembimbing, dan itu juga guru. Jadi suksesnya seseorang, jadi menteri, gubernur, atau pemimpin, itu tidak terlepas dari peran guru,” ujarnya.
Dimyati menilai, guru yang baik bukan hanya sekadar mengajar, tetapi juga memiliki dedikasi, kredibilitas, serta semangat melayani, dan juga menekankan bahwa PGRI sebagai organisasi besar harus hadir melindungi para guru. Menurutnya, guru kerap menghadapi berbagai persoalan, mulai dari kritik wali murid, tudingan masyarakat, hingga tekanan karena cara mengajar yang dianggap keras atau tugas yang terlalu berat. (Red/Guntur)