BantenBlitz.com – Program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang digagas Presiden Prabowo Subianto membawa dampak nyata bagi pelaku usaha kecil di Kabupaten Pandeglang. Tak hanya meningkatkan gizi masyarakat, program ini juga menggerakkan roda ekonomi lokal, salah satunya bagi para pengrajin tempe seperti Yadi, warga Kelurahan Sukaratu, Kecamatan Majasari, Kabupaten Pandeglang yang kini kebanjiran pesanan sebagai pemasok untuk program tersebut.
“Alhamdulillah, sejak adanya Program MBG, usaha kami mengalami perubahan dan peningkatan, terutama dalam jumlah produksi,” ujar Yadi saat ditemui di rumah produksinya pada Rabu, 15 Oktober 2025.
Sebelumnya, Yadi hanya memproduksi 1 kwintal kacang kedelai menjadi tempe, namun kini produksinya naik menjadi 1,5 kwintal.
“Produksi naik sekitar 50 persen, dengan hasil produksi mencapai 1.500 pcs tempe dalam berbagai ukuran. Omzet kini mencapai sekitar 4 juta rupiah per hari, naik dari sebelumnya 2 hingga 2,5 juta rupiah,” tambahnya.
Selain itu, Yadi juga memberdayakan warga sekitar untuk membantu produksi, yang sebelumnya hanya 2 orang, kini menjadi 6 orang.
Saat ini, Yadi baru memasok tempe ke satu Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) di Kelurahan Sukaratu.
“Kami masih dalam masa percobaan dengan suplai 100 hingga 200 pcs ke satu dapur MBG. Harga jual mulai Rp2.000 sampai Rp5.000, tergantung ukuran,” jelasnya.
Yadi memastikan tempe hasil produksinya higienis dan diproduksi dengan ketelitian serta pengawasan ketat untuk menghindari risiko keracunan makanan.
“Saya sendiri yang memproduksi dibantu istri dan karyawan agar mutu dan kuantitas tetap terjaga dan tidak mengecewakan,” tegasnya.
Yadi berharap Program MBG dapat berjalan lancar dan memberikan manfaat lebih luas bagi masyarakat dan pengrajin tempe di Pandeglang.
“Ini merupakan proses pembelajaran bagi kami untuk terus meningkatkan kualitas produk,” tutupnya. (Red/Difeni)