BantenBlitz.com – Bupati Serang Ratu Rachmatuzakiyah mengapresiasi pelaksanaan Festival Sangga Nagara 2025 yang digelar Forum Komunikasi Gabungan Kelompok Tani (FK Gapoktan) Kecamatan Padarincang. Kegiatan yang berlangsung 14–16 Oktober 2025 itu menjadi ajang kolaborasi antara masyarakat, pelaku pertanian, serta pelaku seni dan budaya dalam memperingati Hari Pangan Sedunia (HPS).
Kehadiran Bupati Serang di acara tersebut merupakan bentuk dukungan Pemerintah Kabupaten Serang terhadap pelestarian budaya dan pengembangan pertanian yang berkelanjutan.
“Saya apresiasi kegiatan ini karena positif. Karena kegiatan ini dari masyarakat, oleh masyarakat, dan untuk masyarakat, dan tentu harus kita support. Maka kehadiran saya di sini dalam rangka mensupport kegiatan ini,” kata Zakiyah kepada wartawan saat menghadiri acara di Bumi Perkemahan Sangga Nagara, Kampung Rancapanti, Desa Bugel, Kecamatan Padarincang pada Rabu, 15 Oktober 2025.
Ia menambahkan bahwa kegiatan yang diinisiasi oleh masyarakat, baik pelaku pertanian maupun pelaku seni dan budaya, merupakan contoh nyata kekompakan dan kreativitas lokal yang patut didukung.
Zakiyah menilai bahwa kegiatan seperti ini patut di replikasi di desa-desa lain di seluruh kecamatan.
“Menurut saya ini satu hal yang baik, perlu juga di replikasi untuk desa-desa di kecamatan lain. Karena saya yakin, di setiap desa pasti punya budaya masing-masing,” ujarnya.
Ia juga menegaskan bahwa kolaborasi antar desa dan potensi budaya lokal harus terus dikembangkan agar memperkuat identitas dan keberagaman budaya di Kabupaten Serang.
“Kalau nanti kita kolaborasikan menjadi satu kesatuan itu keren banget. Insyaallah ke depan nanti kita akan seriuskan untuk hal ini,” katanya.
Lebih lanjut, Zakiyah menyebut bahwa Festival Sangga Nagara merupakan fenomena luar biasa karena melibatkan berbagai elemen, mulai dari generasi muda hingga petani, dalam satu kolaborasi.
“Ini luar biasa, kita harus tindaklanjuti, harus kita pertahankan untuk tahun-tahun yang akan datang,” tegasnya.
Ia menekankan bahwa keberhasilan kegiatan ini membutuhkan kekompakan warga dan peran aktif semua pihak, dari pemangku kepentingan hingga pelaku budaya dan kelompok tani.
“Mulai dari pemangku kepentingan, ada pelaku budaya, gapoktan ini harus seiring sejalan. Kalau hanya satu orang atau beberapa komunitas saja mungkin tidak bisa terjadi hal ini,” tambah Zakiyah.
Ia mengapresiasi penampilan tari kolosal dengan ribuan penari yang memukau serta budaya lokal yang diangkat dalam festival ini, yang menurutnya sangat luar biasa dan patut didukung.
Haris Munandar, Ketua Panitia Festival Sangga Nagara 2025, menyampaikan bahwa kegiatan ini adalah gabungan antara pertanian, seni, dan kebudayaan yang diusung di wilayah Kecamatan Padarincang.
“Tujuannya untuk mengolaborasikan kegiatan kesenian dan kebudayaan yang para pelakonnya para petani,” ujarnya.
Ia berharap, melalui festival ini, potensi daerah dan budaya lokal dapat lebih dikenal dan dikembangkan.
Festival Sangga Nagara menampilkan berbagai kesenian khas daerah seperti kuda kepang dari Kampung Kadu Kempong, Bendrong dari Desa Kalumpang, Perang Ujung dari Desa Kalumpang, serta budaya ruwatan bumi sebagai bentuk ungkapan syukur atas hasil panen melimpah dan doa agar tanaman terbebas dari hama dan penyakit.
Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kabupaten Serang Suhardjo menambahkan, kegiatan ini mengusung tagline ‘Menanam Haraoan Memetik Kejayaan’ dan dirangkaikan dengan peringatan Hari Pangan Sedunia.
Ia menjelaskan bahwa kegiatan ini sepenuhnya didukung oleh swadaya masyarakat, tanpa menggunakan dana dari APBD Kabupaten Serang, meskipun pemerintah turut membantu dalam proses kolaborasi dan pengorganisasian. (Red/Dwi)