BantenBlitz.Com – Para pedagang di Pasar Ciruas, Kabupaten Serang, merasakan lonjakan permintaan yang signifikan menjelang bulan suci Ramadan 1446 Hijriah. Termasuk salah satunya, pedagang bunga tabur seperti Fati’ah.
Fati’ah, pedagang bunga tabur asal Kasemen, Kota Serang, mengungkapkan bahwa peningkatan pembeli untuk bunga tabur ini berkaitan erat dengan tradisi masyarakat yang sering berziarah sebelum Ramadan.
“Kalau hari biasa mah paling Rp50 ribu, kalau ada rezeki ya Rp100 ribu, tapi kalau menjelang puasa kayak begini ya lumayan banyak yang beli, per hari Rp500 ribu-Rp600 ribu, tergantung ramai enggaknya,” ungkap Fati’ah saat diwawancarai di Pasar Ciruas pada Rabu 26 Februari 2025.
Pendapatan yang ia peroleh menunjukkan betapa pentingnya momen menjelang Ramadan bagi pedagang bunga tabur.
Fati’ah mengaku telah berjualan bunga tabur selama empat tahun dan secara rutin mangkal di Pasar Ciruas.
“Buka biasanya jam 6 pagi dan mereka para pembeli sudah tahu kalau saya mangkal di sini. Dalam satu kantong itu Rp5 ribu,” terangnya.
Dengan jam buka yang cukup awal, ia memanfaatkan waktu tersebut untuk menarik perhatian para pembeli yang ingin berziarah.
“Dalam satu besek plastik saya beli Rp30 ribu kemudian dibagi dengan kantong plastik dengan eceran Rp5 ribu,” ungkapnya saat menjelaskan sistem penjualannya.
Adapun bunga-bunga yang dijualnya meliputi pacar air, kenanga, kamboja, bunga kertas, dan bunga kembang matahari.
“Dua besek ini Rp30 ribu jadi bunganya dicampur-campur, tergantung dibuatnya jadi berapa kantong,” jelasnya.
Strategi ini memungkinkan Fati’ah untuk menawarkan variasi bunga kepada pembeli dengan harga yang terjangkau.
Keberhasilan Fati’ah dalam meraih keuntungan di tengah hiruk-pikuk pasar menjelang Ramadan menunjukkan bagaimana adaptasi dan pemahaman terhadap kebutuhan masyarakat dapat mempengaruhi penjualan.
Dengan adanya tradisi ziarah yang semakin meningkat menjelang bulan suci, para pedagang bunga tabur seperti Fati’ah dapat meraih keuntungan yang signifikan, yang tidak hanya bermanfaat bagi mereka, tetapi juga memenuhi kebutuhan masyarakat yang ingin menghormati ahli keluarga yang telah tiada. (Red/Dwi)