Categories Hukum dan Kriminal

Mencuat Dugaan Pemotongan 30 Persen Anggaran P3-TGAI, Nama Staf Ahli DPR Fraksi PKB Ikut Terseret

BantenBlitz.com – Program Percepatan Peningkatan Tata Guna Air Irigasi (P3-TGAI) di Kabupaten Lebak dan Pandeglang diduga sarat praktik penyimpangan. Anggaran program tersebut disebut-sebut dipangkas Rp40 hingga Rp60 juta oleh oknum yang diduga terlibat, bahkan dikaitkan dengan nama anggota DPR RI Fraksi PKB berinisial AZ serta staf ahlinya, MN.

Koordinator Wilayah JPMI Banten, Entis Soemantri mengatakan, proyek tersebut diduga dimonopoli oleh salah satu anggota DPR RI dari Fraksi PKB berinisial AZ.

Bahkan, tambah dia, dari 62 titik program tersebut diminta setor atau jatah preman sebesar 20 hingga 30 persen.

“Melihat ini kami sangat miris. Karena ada kemungkinan dugaan kongkalingkong partai politik bersama BBWSC wilayah Banten,” katanya dalam sambungan telepon pada Kamis, 11 September 2025.

Seorang narasumber lainnya yang enggan disebutkan namanya menyebutkan, bahwa dugaan kuat aliran dana potongan tersebut dikoordinir oleh oknum Staf Ahli Komisi V DPR RI Fraksi PKB berinisial MN.

“Disinyalir MN ini yang menampung semua potongan dana dari proyek itu,” katanya.

Sementara itu, Sekertaris DPW PKB Provinsi Banten, Umar Barmawi membantah, jika AZ melakukan tindakan tersebut.

Sebab, program P3-TGAI merupakan program Pemerintah Pusat untuk Percepatan Peningkatan Tata Guna Air Irigasi atau P3-TGAI di desa-desa.

Terlebih, tambah dia, anggaran penerima bantuannya pun langsung masuk ke rekening masing-masing penerima manfaat.

“Jadi isu yang berkembang itu tidak benar. Karena mekanisme pencairan anggaranya langsung ke rekening masing-masing tadi,” ujarnya kepada wartawan.

Menurutnya, program P3-TGAI merupakan aspirasi DPR RI yang kemudian dibawa ke dapil nya masing-masing berdasarkan usulan.

Bahkan, proses pendaftarannya pun langsung mengusulkan kepada balai BBWSC3 wilayah Banten yang kemudian diverifikasi.

Hal itu dilakukan dalam rangka mengakomodir kepentingan masyarakat di daerah.

“Jadi program itu dibawa ke dapilnya, untuk memenuhi keinginan dan kebutuhan masyarakat di desa-desa. Soal pemotongan itu tidak ada. Soalnya verifikasi langsung ke balai,” katanya.

“Kalau pun ada itu sudah mencederai program Pak Presiden dan mencederai hati petani,” sambungnya.

Pada saat ditanya berapa desa yang menerima program aspirasi P3-TGAI di wilayah Lebak-Pandeglang?

Politisi PKB itu mengaku tidak mengetahui.

“Tidak tahu kalau itu. Saya kurang paham, berapa aspirasi dari fraksi. Karena saya hanya memediasi saja, dan saya merasa terpanggil, lantaran membawa nama partai,” ucapnya.

Umar juga mengaku baru mengetahui anggaran program P3-TGAI sebesar Rp195 juta yang ditransfer melalui rekening masing-masing melalui dua tahap. Tahap pertama 70 persen dan tahap kedua 30 persen.

“Saya baru tahu kalau penerima program P3-TGAI itu masing-masing dapat Rp195 juta. Tapi mungkin di lapangan terjadi miskomunikasi antar kelompok di sana, sehingga terjadi kesalahpahaman,” ujarnya.

“Ini jadi bola liar yang disinyalir ada potong-potong. Dan tadi itu turunnya kan dua tahap, mungkin yang lain tidak tahu,” imbuhnya. (Red/Guntur)

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

You May Also Like